Smartphone hasil kerjasama dengan Microsoft Windows ini mulai dirilis di Indonesia sejak Kamis (7/6) dengan harga Rp6.500.000 nokia 808 pureview,smartphone,41 megapiksel,fotografi,symbianNokia 808 PureView (Ilham Krismansyah)
Setelah menggebrak dengan seri Lumia 900 hingga 610, Nokia kembali melepas produk smartphone teranyar, Nokia 808 PureView. Tipe terakhir disebut mengedepankan teknologi smartphone imaging dengan penyatuan sensor performa tinggi, lensa Carl Zeiss, dan algoritma pencitraan.
Nokia 808 Pureview memiliki sensor resolusi hingga 41 MP dan teknologi pixel oversampling. Teknologi ini memungkinkan zoom tanpa kehilangan kualitas gambar. Serta kemampuan untuk menggabungkan tujuh piksel menjadi satu piksel untuk gambar yang paling jelas. “Teknologi PureView telah menjadi standar baru dalam hal performa pencitraan di industri smartphone,” ujar Martin Chirotarrab, President Director Nokia Indonesia, di Jakarta, Kamis (7/6).
Smartphone hasil kerjasama dengan Microsoft Windows ini mulai dirilis di Indonesia sejak Kamis (7/6) dengan harga Rp6.500.000. Dikatakan Triari Senawirawan sebagai Lead Marketing and Brand Communications Manager Nokia, “PureView adalah kemampuan hasil foto yang high quality dari kamera 41 megapiksel, namun ukuran file di bawah 3MB tetapi hasil foto dan detail tetap bagus.”
Nokia 808 PureView memiliki viewfinder ukuran 16:9 dan LED untuk rekaman video. Spesifikasi lainnya menunjukan betapa Nokia tipe ini sangat mengandalkan imaging sebagai kelebihannya. Seperti Xenon flash yang beroperasi dengan jangkauan 3,5 meter. Tiga kali perbesaran untuk gambar diam, auto fokus, dan touch to focus.
Mode fokusnya pun terbagi tiga: hyperfocal, macro, infinity dan auto. Jangkauan fokus mulai dari 15 sentimeter hingga tak terbatas. Serta makro fokus 15-50 sentimeter. Sedangkan di bagian prosesor, Nokia 808 PureView memiliki RAM 512MB dan 1.3GHz single-core SoC.
Namun, dalam review yang dilakukan The Verge, Nokis 808 Pureview masih memiliki kekurangan dalam hal Operating System (OS). Nokia masih menggunakan Symbian sebagai OS dalam produknya dan inilah yang sebagai kelemahan ketika browsing.
“Sebaik apa pun Nokia menyatakan sudah melakukan pengembangan Symbian, OS ini masih tidak kami rekomendasikan digunakan dalam jangka waktu tertentu,” tulis The Verge dalam situsnya.
Sumber : fotokita.net/blog
Setelah menggebrak dengan seri Lumia 900 hingga 610, Nokia kembali melepas produk smartphone teranyar, Nokia 808 PureView. Tipe terakhir disebut mengedepankan teknologi smartphone imaging dengan penyatuan sensor performa tinggi, lensa Carl Zeiss, dan algoritma pencitraan.
Nokia 808 Pureview memiliki sensor resolusi hingga 41 MP dan teknologi pixel oversampling. Teknologi ini memungkinkan zoom tanpa kehilangan kualitas gambar. Serta kemampuan untuk menggabungkan tujuh piksel menjadi satu piksel untuk gambar yang paling jelas. “Teknologi PureView telah menjadi standar baru dalam hal performa pencitraan di industri smartphone,” ujar Martin Chirotarrab, President Director Nokia Indonesia, di Jakarta, Kamis (7/6).
Smartphone hasil kerjasama dengan Microsoft Windows ini mulai dirilis di Indonesia sejak Kamis (7/6) dengan harga Rp6.500.000. Dikatakan Triari Senawirawan sebagai Lead Marketing and Brand Communications Manager Nokia, “PureView adalah kemampuan hasil foto yang high quality dari kamera 41 megapiksel, namun ukuran file di bawah 3MB tetapi hasil foto dan detail tetap bagus.”
Nokia 808 PureView memiliki viewfinder ukuran 16:9 dan LED untuk rekaman video. Spesifikasi lainnya menunjukan betapa Nokia tipe ini sangat mengandalkan imaging sebagai kelebihannya. Seperti Xenon flash yang beroperasi dengan jangkauan 3,5 meter. Tiga kali perbesaran untuk gambar diam, auto fokus, dan touch to focus.
Mode fokusnya pun terbagi tiga: hyperfocal, macro, infinity dan auto. Jangkauan fokus mulai dari 15 sentimeter hingga tak terbatas. Serta makro fokus 15-50 sentimeter. Sedangkan di bagian prosesor, Nokia 808 PureView memiliki RAM 512MB dan 1.3GHz single-core SoC.
Namun, dalam review yang dilakukan The Verge, Nokis 808 Pureview masih memiliki kekurangan dalam hal Operating System (OS). Nokia masih menggunakan Symbian sebagai OS dalam produknya dan inilah yang sebagai kelemahan ketika browsing.
“Sebaik apa pun Nokia menyatakan sudah melakukan pengembangan Symbian, OS ini masih tidak kami rekomendasikan digunakan dalam jangka waktu tertentu,” tulis The Verge dalam situsnya.
Sumber : fotokita.net/blog
0 Komentar :
Posting Komentar
Pengunjung Yang Budiman Lagi Baik Hati
Tinggalkan komentar anda di sini.. :)