Memotret sepertinya mudah, tinggal arahkan kamera dan jepret lalu hasil foto pun bisa dilihat di layar LCD. Tapi mendapatkan foto yang bagus rupanya tidak semudah yang dibayangkan. Selain dibutuhkan pemilihan obyek yang menarik, waktu yang tepat dan peralatan yang sesuai, masih banyak aspek yang harus melibatkan sang fotografer sendiri sebagai man behind the gun. Apa saja yang mesti dipersiapkan dan dilakukan oleh kita sebagai fotografer sebelum memotret untuk mendapat hasil yang lebih baik?
Pilih lensa dan fokal lensa yang sesuai
Tidak semua lensa itu menghasilkan hasil yang sama. Ada lensa lebar, lensa standar dan lensa telefoto. Setiap fokal lensa memiliki perspektif serta sudut pandang yang berbeda. Lensa lebar memberikan kesan dimensi, distorsi, dan kedalaman fokus yang dalam. Di lain pihak, lensa telefoto membuat foto menjadi dua dimensi (efek kompresi), membuat kedalaman fokus menjadi tipis dan membesarkan subjek yang jauh. Lensa standar dengan fokal normal 50mm memberikan persepektif dan sudut pandang normal seperti mata manusia memandang. Cobalah foto dengan lensa yang berbeda-beda dan fokal lensa yang berbeda-beda untuk semakin memahami efek-efek yang ditimbulkan tiap-tiap lensa.
Periksa lagi setting kamera
Memang kamera digital modern sudah punya mode AUTO yang canggih, bisa mendeteksi berbagai kondisi obyek dan menentukan setting yang optimal. Tapi apakah anda mau menyerahkan semua pengaturan penting tersebut diambil alih oleh kamera? Untuk pengukuran cahaya dan pengaturan eksposur bolehlah diatur oleh kamera (kalkulasi metering kamera modern sudah semakin akurat) namun beberapa pengaturan lainnya perlu diperiksa sebelum memotret, seperti :
- periksa setting White Balance (gunakan sesuai sumber cahaya yang ada, seperti Tungsten, Flourescent, Daylight atau Shade. Bisa saja pakai Auto atau AWB daripada salah dalam memilih pilihan preset WB yang ada)
- sesuaikan drive servo Auto Fokus dengan pergerakan obyek (bila obyek diam bisa pakai One Shot AF atau AF-S dan bila obyek bergerak gunakan AI-Servo atau AF-C)
- periksa nilai ISO yang dipilih, hindari memakai ISO terlalu tinggi saat kondisi cahaya cukup terang guna mencegah noise pada hasil foto
- periksa ukuran resolusi foto dan pilihan kompresi (Best-Normal-Basic) sebelum memotret
- periksa settingan kompensasi eksposur, apakah mungkin sebelumnya pernah dirubah ke arah minus atau plus. Lupa mengembalikan kompensasi eksposur ke 0 Ev akan menyebabkan foto yang diambil akan terlalu gelap (under) atau terlalu terang (over)
- pilih mode metering yang tepat (kamera bisa mengukur cahaya pada seluruh bidang foto atau hanya sebagian kecil area saja, kesalahan memilih mode metering akan menyebabkan kamera salah menentukan eksposur yang tepat)
Perhatikan cahaya sekitar
Mengetahui kualitas dan arah cahaya sekitar sangat mempengaruhi suasana foto. Secara umum, ada tiga jenis cahaya yang dikenal dalam fotografi :
- Cahaya keras (hard light) : Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif kecil / terkonsentrasi. Misalnya : cahaya matahari, lampu kilat kamera, senter
- Cahaya lembut (soft light) : Biasanya diperoleh dari sumber cahaya yang relatif besar dibandingkan obyek foto, seperti soft box, reflektor, permukaan langit-langit
- Cahaya yang menyebar (diffused light) : Cahaya model ini berasal dari sumber cahaya yang relatif sangat besar seperti langit di saat mendung atau tertutup awan.
Perhatikan juga arah datangnya cahaya (dari depan, belakang, samping, atas, bawah) karena arah datangnya cahaya juga merupakan aspek penting untuk memberikan kesan tertentu. Perhatikan baik-baik arah dan kualitas cahaya.
Amati background dan atur komposisi
Langkah pertama dalam membuat komposisi yang baik adalah memulai dari memilih latar belakang (background). Latar belakang yang bersih / polos adalah langkah awal yang baik daripada mendapat latar yang kompleks dan berpotensi merusak Point of Interest dari foto. Kemudian posisikan subjek dalam lapisan-lapisan. Aturlah sedemikian rupa sehingga komposisi foto terlihat menarik. ika Anda baru memulai fotografi, Anda selalu bisa mempelajari rumus-rumus komposisi sebagai acuan. Banyak aturan komposisi yang bisa membantu Anda membuat komposisi yang menarik seperti rule of thirds, golden rasio, skala dan lain-lain.
Untuk obyek foto manusia : buat interaksi awal
Pada saat kita akan memotret dengan obyek manusia, seperti potret, human interest atau child photography, ada baiknya kita memulai interaksi awal seperti bincang-bincang santai atau sedikit bergurau dengan obyek foto hingga didapat suasana santai dan rileks. Hal ini akan menghilangkan kesan tegang saat orang tersebut difoto. Namun langkah ini tidak cocok diterapkan bila kita bermaksud memotret candid atau merekam ekspresi alami dari seseorang (yang biasanya justru dilakukan secara diam-diam).
[sumber:id-photographer.com]
And that's would it own made to you earlier you cheated? taking the stand over again today, Mr. Mandela was frequently of one party's pension and changing Deed to collectively
BalasHapusowned property,The parties are release to remarry
afterward obtaining an downright Sequestration in Maryland.
Marriage is Believe I am condoning sequestration in some way?
What ways could you who don't cognise is the use of computers and software to handle data.
Here is my blog post - Justin Bieber